Dua puluh tahun yang lalu, tepatnya tahun 1996 saya diminta oleh seorang teman untuk melatih dia berenang. Motivasinya karena dia ingin ikut tes masuk AKABRI yang katanya salah satu tes nya adalah renang. Waktu yang dimiliki hanya 1 hari. Walaupun sangat ragu bahwa belajar renang bisa dalam satu hari, apalagi saya tidak memiliki background melatih renang, saya tetap menyanggupi untuk membantu dia berlatih renang. Dengan semangat yang luar biasa tinggi akhirnya dia bisa menaklukan kedalaman kolam senayan hanya dalam kurun waktu 1 hari atau sekitar 8 jam nonstop. Saya sebagai pelatih pun sangat takjub dengan pencapaiannya. Walaupun berhasil membuat dia bisa renang, saya masih belum memahami mengapa dia bisa renang hanya dalam waktu singkat. Sejak saat itu, obsesi saya terhadap renang semakin tinggi. Saya yakin jika dia bisa belajar renang dalam waktu singkat, maka orang lain pun seharusnya bisa.
Beberapa bulan kemudian saya pindah ke semarang, karena kebetulan diterima untuk kuliah di Kedokteran UNDIP. Obsesi saya tidak lantas pudar. Saya tetap berusaha memecahkan teka-teki itu. Ujicoba saya lakukan, beberapa teman dengan senang hati menjadi korbannya hahaha.. Ujicoba berjalan dengan sangat baik. Background kuliah saya sangat membantu untuk memahami karakter tubuh manusia. Puncaknya saat saya bertemu dengan seorang bapak yang difable. Beliau kehilangan kedua kakinya mulai dari lutut akibat kecelakaan. Saat itu beliau menutarakan ingin sekali bisa renang. Akhirnya saya menawarkan beliau untuk menguji metode yang sudah saya ciptakan. Hasilnya pun luar biasa. Dalam dua hari , sekitar 3 jam setiap harinya, beliau sudah berenang dan bermain di kedalaman kolam kodam diponegoro. Benar-benar sebuah kebahagiaan bagi saya melihat sang bapak yang walaupun tidak memiliki kaki sempurna, namun tetap bisa berenang dan bermain-main di kolam dalam.
November 2007 barulah metode ini diperkenalkan kepada publik melalui BelajarRenang.Com atau yang sering di kenal dengan Metode BRDC. Metode ini tidak memfokuskan pada belajar gaya renang, namun difokuskan pada kemampuan beradaptasi dan survive di air yang dalam. Oleh sebab itu program ini kami namakan SURVIVAL SWIMMING PROGRAM. Metode ini memiliki target “Peserta dapat bermain dan berenang di kolam yang dalam” hanya dengan 4 kali pertemuan, durasi 2 jam setiap pertemuannya. Ditambah dengan GARANSI biaya kembali 100% jika peserta gagal mencapai target. Mengapa garansi ? Alasannya sederhana, ibarat saya seorang penjual mangga manis, jika mangga nya ternyata tidak manis, maka uang harus dikembalikan.
Tahun pertama BRDC berjalan bukanlah tanpa hambatan. Keraguan tentang singkatnya waktu belajar membuat publik tidak percaya. Apalagi Saat itu BRDC adalah pelopor dan satu-satunya yang menawarkan program singkat ini dan satu-satunya yang memberikan garansi biaya kembali 100 %. Selama setahun pertama hanya melatih sekitar 2-3 orang setiap bulannya. Namun ditahun kedua meningkat drastis. Rata-rata setiap bulannya melatih 10-15 peserta. Saat itu berdua dengan sahabat saya mulai kualahan menerima permintaan pelatihan. Akhirnya saya memutuskan untuk merekrut pelatih dan memberikan pelatihan kepada mereka tidak hanya tentang metode pelatihan namun juga tentang keselamatan di air seperti kemampuan lifeguard, First aid dan CPR.
Tahun 2013 kami memperkenalkan brand baru yaitu Swim4survive atas saran dari peserta kami yang dari luar negeri. Mereka menganggap BRDC tidak berbau internasional hahaha.. Hasilnya kami telah melatih beberapa peserta dari Singapura, Malaysia, Jerman dan Australia.
Tahun 2016 ini kami sudah melatih lebih dari 900 peserta dengan rata-rata 10 – 15 peserta perbulannya. Kami juga sudah memiliki pelatih di Jakarta, Tangerang, Semarang, Purwokerto dan Tegal.
Dengan semangat ” Never Ending Learning” , kami akan selalu belajar dan menyempurnakan metode pelatihan serta memperluas lagi area sehingga dapat menjangkau lebih banyak lagi kota-kota di Indonesia.
Adhi Nugroho
Pendiri Swim4Survive – BelajarRenang.com
.
.
Baca juga..